SUNGGUH LUAR BIASA....!!! Siswi SMK di Sragen Sulap Umbi Rumput Teki Jadi Permen Pereda Nyeri H4id.. BANTU SHARE

Rumput teki yang mudah tumbuh di sebagian tempat dan umum dijadikan pakan ternak, disulap tiga siswi SMK Citra Medika Sragen, Jawa Tengah jadi permen yang bisa meredakan nyeri haid. Cukup dengan satu permen kecil, nyeri h4id dapat mereda.

Yaitu Risma Mustika, Selviana Sholikah, dan Natasha Salsabella penemunya. Mereka permulaannya rasakan dan saksikan sebagian rekannya sakit waktu haid, lantas mereka memperoleh ide bikin obat mempunyai bahan alami yang mudah didapat. Berbekal pelajaran Farmakognosi yang didapat, selanjutnya terwujud Permen Teki.
 
 " Kami saksikan teman-teman yang sakit saat h4id. Selalu kami kepikiran buat obatnya, " kata Natasha di kantor Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jawa Tengah, Rabu (25/5/2016).

Dalam materi yang dipelajari, tiga siswi ini lihat potensi rumput teki yang umum digunakan untuk pakan ternak. Memang bukan hanya rumputnya yang dipakai segera, namun umbinya. Kenyataannya umbi rumput teki bisa menangani nyeri h4id, h4id tak teratur, sakit kepala, sakit dada, dll. Mereka juga mencari langkah agar umbi rumput Teki mudah dikonsumsi untuk yang masih dalam waktu h4id.
 " Nampaklah inspirasi untuk di buat permen. Rumputnya biasanya digunakan untuk pakan ternak, " tandasnya.

Langkah membuatnya demikian mudah yakni dengan mengupas umbi rumput Teki lantas dicuci. Lalu campur dengan air dengan

perbandingan 20 mili liter air untuk 50 gr umbi. masak selama beberapa menit lalu campur dengan 100 gr gula pasir agar mengental. Setelah itu hasil olahan di ciptakan dan diamkan hingga mengeras jadi permen.
 
 " Masing-masing 20 mili liter biasanya menghasilkan 10 permen. Rasa permen bisa pula divariasi sendiri, " jelas Natasha.

Dari hasil riset mereka, umbi rumput teki bisa kurangi nyeri haid karena mengandung beberapa zat salah satunya glikosida dan flavonoid. Dengan bentuk permen, memudahkan untuk orang yang konsumsi, dan reaksinya cukup cepat. Apabila dijual di pasaran, harga nya murah, hanya Rp 500 per butir.
 
Saat ini produk itu masih tetap dipakai internal sekolahan dan masih tetap diikutkan dalam arena Kreasi dan Inovasi Masyakat (Krenova) yang diadakan Balitbang Jateng. Natasha menginginkan temuannya itu bisa di jual bebas untuk memudahkan wanita yang alami h4id agar tak terganggu nyeri.

Kepala Balitbang Jateng, Tegoeh Wynarno mengemukakan pihaknya mengapresiasi permen temuan tiga siwi SMK itu karena bermanfaat. Balitbang berjanji bakal memfasilitasi kreator dan inovator agar temuan-temuannya bisa digunakan sebagian orang, termasuk juga untuk mengurus hak paten dam sebagainya.
 
 " Temuan ini bisa memiliki nilai menumbuhkan perekonomian beberapa orang. Pemerintah dalam hal ini Balitbang bertugas memfasilitasi sebagian kreator dan inovator di Jawa Tengah, " tandas Tegoeh.

sumber: http://www.medianusantara.net/2016/06/patut-dibanggakansiswi-smk-di-sragen.html