astaghfirullah......!!! Jenazah Bertubuh Kecil Terasa Berat Saat Dibawa,Ternyata ini Sungguh mengejutkan !!

Sebagai insan yang lemah, terkadang kita alpa mengenai persiapan hadapi ajal yang memanglah tentu untuk setiap manusia di muka bumi ini. Satu diantara langkah untuk menyadarkan diri yaitu dengan adanya banyak menghadiri serta mengingat kematian, lantaran hal itulah yang paling dekat dengan kita.

Justru, cerita yang diberikan tidaklah bertujuan untuk menyebarkan aib yang wafat, namun sebagai bahan iktibar kita semuanya supaya lebih siap hadapi kehidupan sesudah kematian.

Ini yaitu kisah Syed Sohleh, seseorang pengurus jenazah asal Kelantan, Malaysia, yang membagikan satu pengalaman yang tidak terlupakan di halaman Facebooknya, saat menyiapkan jenazah korban kecelakaan kira-kira dua th. lalu.

 " Terjadi kurang lebih dua th. waktu lalu, usai menghantar satu jenazah ke Pasir Mas, saya dikejutkan dengan satu panggilan dari kamar mayat RS Selayang untuk mengurusi satu lagi jenazah yang perlu diantar ke Tanah Merah.

Untuk menjalankan amanah serta tanggung jawab, saya berbarengan seseorang pembantu bergegas ke rumah sakit yang disebut serta mengurus jenazah sampai selesai.

Almarhum ikut serta dalam satu kecelakaan. Sistem penyucian membutuhkan saat 2 jam dikarenakan pendarahan yang banyak dari mulut, telinga serta hidung almarhum. Sepanjang sistem pengurusan, hati saya tidak henti berdoa supaya jenazah bisa dipermudahkan secepat mungkin.

Sesudah urusan salat, saya berbarengan pembantu memulai perjalanan ke pantai timur. Lalu...

Selama perjalanan, saya simak ada pergantian pada raut muka pembantu saya yang tengah mengemudikan ambulans. Akhirnya perkiraan saya terjawab saat pembantu saya bertanya mengenai info almarhum yang serba sedikit. Saya katakan kepadanya kalau jenazah berumur kira-kira 20 tahunan serta memiliki postur tubuh kecil saja.

Dengan rasa ketakutan dia berterus terang pada saya kalau ambulans yang dipandunya tidak seperti umumnya. Ia merasa sangat berat serta perjalanan yang cuma mengonsumsi saat kurang lebih 5 jam jadi 9 jam. Dalam kondisi seperti ini saya ambil langkah untuk tenang serta tak berpikiran beberapa macam. Saya cuma berdoa pada Allah SWT supaya jenazah ini selamat sampai ke tempat maksud.

Hampir jam 12. 30 malam kami selamat hingga ke Tanah Merah serta saya diarahkan oleh ahli warisnya supaya membawa jenazah ke masjid paling dekat untuk disalatkan serta dimakamkan dengan selekasnya. Saat acara pemakaman, sekali lagi Allah SWT benar benar menginginkan menunjukkan kekuasaan-Nya.

Orang kampung yang menolong mengangkat jenazah untuk dimasukkan kedalam liang kubur turut tersentak saat ukuran jenazah serta liang lahat tidak cocok walau telah diukur sebelumnya. Waktu itu beberapa penggali simpan juga tak terlihat hingga situasi jadi kalut.

Menimbang jenazah ini tak baik bila bermalam sampai esok, saya mengarahkan orang kampung untuk membesarkan liang kubur. Saya juga turut mengukur papan lahat supaya sesuai sama ukuran jenazah waktu dipakai untuk menutupi liang kelak. 2 x jenazah dimasukkan serta diangkat lagi lantaran liang lahat tak muat untuk jenazah masuk.

Alhamdulillah! Allah akhirnya mempermudah masalah jenazah yang usai dimasukkan kedalam liang kubur. Tetapi, sekali lagi, saya serta orang kampung terperanjat saat papan lahat yang saya ukur sendiri barusan tadi jadi kecil pada saat proses tutup liang lahat.

Allahu Akbar!!! Ini yaitu pengalaman pertama dalam hidup saya selama pengurusan jenazah serta tak pernah lagi alami kondisi seperti ini. Saya kuatkan hati orang kampung dengan mengajak mereka berdoa biar Allah SWT mengampunkan dosa-dosa almarhum.

Sesudah menanti agak lama pada akhirnya pakar waris almarhum datang dengan papan lahat yang baru serta jenazah sudah sukses disempurnakan. Sukur alhamdulillah.

Selama perjalanan pulang ke Kuala Lumpur, saya serta pembantu semakin banyak diam. Semua peristiwa yang baru kami lewati baru saja tadi meninggalkan kesan yang sulit dilupakan. Apa yang butuh diambil sebagai pelajaran yaitu hikmah Allah SWT yang menunjukkan kekuasaan-Nya pada kita yang masihlah hidup.

Tidak perlulah diungkit apakah dosa yang sudah dilakukan oleh almarhum sampai kematiannya diuji sedemikian rupa. Sebaliknya kita menjadikan hal semacam itu sebagai iktibar dan pengingat supaya menjauhi perkara yang dilarang oleh-Nya. "

 (Sumber : ohbulan. com)