allahuakbar......!!! FPI Galang Dana 10 Milyar Untuk Beli Senjata Dan Kirim 1000 Mujahid ke Rohingya,, tolong bagikan

Jalan keluar atas pembantaian golongan Muslim di Rohingya, Myanmar yaitu dengan lakukan jihad. Tanpa ada jihad, kehormatan golongan Muslimin selalu diinjak-injak rezim militer serta golongan Budha disana. Walau sebelumnya itu, usaha diplomasi tetaplah dilakukan dengan memohon pemerintah serta golongan Budha Myanmar hentikan aksi keji mereka.

" Bila dengan cara diplomasi pemerintah tidak perduli, jadi kami minta beberapa orang Rohingya untuk mempersiapkan anak-anak muda disana untuk buka (lokasi). Waktunya beberapa mujahidin dunia berdatangan, (lokasi) telah terbuka, " kata pengurus DPP Front Pembela Islam (FPI) Ustad Jakfar Shidiq dalam Majelis Taqarrub Ilallah serta Temu Pembaca Nada Islam ke-33 di Masjid Baiturahman, Jl Sahardjo, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2013).

Terkecuali Ustad Jakfar, ada dalam acara yang dipandu Sekjen FUI KH Muhammad Al Khaththath itu Ketua Umum DPP Gerakan Reformis Islam (GARIS) H Chep Hernawan serta Sekjen Komite Advokasi Muslim Rohingya-Arakan (KAMRA) Ustad Bernard Abdul Jabbar.

Menurut Ustad Jakfar, sekarang ini sudah siap 1000 pemuda Islam untuk masuk ke Rohingya membela saudara-saudara mereka yang terbantai. Hal semacam ini dikerjakan agar golongan agama lain tak akan menindas umat Islam.

Untuk mempersenjatai komplit seribu orang itu, kata Ustad Jakfar, dibutuhkan dana sekurang-kurangnya Rp10 miliar. Dana itu bakal dikumpulkan dari umat Islam yang perduli pada nasib umat Islam Rohingya. " Saya meyakini hingga Ramadhan Rp10 mliyar itu bakal terkumpul, " tuturnya mantap.

Gagasan ini, lanjut Ustad Jakfar, di sampaikan oleh FPI dengan cara terang-terangan serta terbuka pada umat Islam. Sebab bila dilakukan tertutup malah bakal digunakan Densus 88 untuk menterorisasi umat. " Jangan pernah digunakan oleh Densus 88. Kita dipojokin lagi, " tuturnya.

Agar tak dikira tidak mematuhi hukum Indonesia, gagasannya semuanya perlengkapan jihad bakal dibeli diluar Indonesia. " Maksudnya suapaya mereka (Myanmar) gentar, bila kita benar-benar menekan. Sebab bila tidak ada AS, siapa sih Myanmar?, " ujarnya.

Sumber : Muslimina