ASTAGHFIRULLAH...!!! "WASPADALAH" PUJIAN BISA BERUJUNG ‘AIN (MATA JAHAT)... SILAHKAN SIMAK


“Wah… bayimu cantik luar biasa. Putih, bersih, gemuk lagi. Perpaduan yang bagus dari Bapak dan Ibunya nih…” sekian kata seseorang ibu.

Ramai tamu melingkari box dimana anakku yang baru berusia 21 hari, tengah tertidur dengan lucunya. Memanglah paras anakku mulai sejak lahir mengundang decak mengagumi akan siapapun yang melihat.

Saya sendiri bersukur atas hal semacam itu. Rasa-rasanya perjuanganku melahirkannya dengan jalan operasi, terbayarkan dengan kehadirannya.

Mendadak bayiku menangis sekencang-kencangnya. Mencengangkan beberapa orang yang ada pada acara aqiqahnya.

“Yan… sepertinya dia haus deh…” celetuk satu diantara tetangga.

Saya lalu memohon izin pada beberapa tamu untuk menyusui anakku di kamar. Namun apa yang berlangsung? Bayiku menolak. Semua usaha kulakukan untuk membujuk serta menenangkannya.

Sebagian keluarga juga bertukaran menggendongnya. Suamiku bahkan juga coba membacakan ayat-ayat perlindungan untuk dia. Tetapi satu jam berlalu, anakku masihlah menangis saja.

Beberapa tamu di buat bingung dengan kondisi ini. Sebagian tamu mulai bikin rangkuman sendiri. Dari mulai sawan, keteguran, sampai beberapa hal ghaib yang lain. Saya disuruh untuk menaruh sebagian benda di box anakku. Seperti kaca, gunting, sisir serta sebagian benda lain.

Setelah itu, bayiku dikembalikan ke box. Detik untuk detik berlalu. Tidak ada yang beralih, bayiku tetaplah menangis. Hingga pada akhirnya suamiku tergopoh-gopoh mendatangi kerumunan kami dengan mengacungkan ponselnya.

“Bu, mungkin saja anak kita terkena ‘Ain. Kita cobalah saja ya anjuran dari bacaan ini. ”

Saya mengangguk pasrah. Semua undangan terlebih ibu-ibu yang tadi memutari anakku, disuruhnya untuk berwudhu. Air wudhunya ditadah di baskom besar. Lantas air itu digunakan untuk membasuh anakku dengan adanya banyak membaca istighfar, shalawat serta ayat-ayat perlindungan.

Alhamdulillah, semuanya undangan terpana. Anakku kembali tidur dengan tenang.

Pujian hanya Milik Allah

Siapa yg tidak senang mendengar kalimat pujian? Fitrah manusia pasti terasa suka apabila dipuji.

Tetapi hati-hati, memberikan pujian pada dengan kalimat yang kurang pas serta menyikapi pujian lewat cara yg tidak pas, malah dapat membawa bencana serta penyakit.

Tidak hanya penyakit hati. Tetapi juga penyakit ‘Ain.

عَن�' اب�'نِ عَبَّاسٍعَن�' النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ قَالَ ال�'عَي�'نُ حَقٌّ وَلَو�' كَانَ شَي�'ءٌ سَابَقَ ال�'قَدَرَ سَبَقَت�'هُ ال�'عَي�'نُ وَإِذَا اس�'تُغ�'سِل�'تُم�' فَاغ�'سِلُوا

“Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhuma, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Ain (mata jahat) itu betul-betul ada, bila kalau ada suatu hal yang mendahului qodar, jadi bakal didahului oleh ain. Jika anda diminta untuk mandi jadi mandilah. ” (HR. Muslim).

عَن�' عَائِشَةَ قَالَت�'قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ اس�'تَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ ال�'عَي�'نَ حَقٌّ

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda : “Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari ‘Ain (mata jahat) lantaran sebenarnya ‘Ain itu haq benar (adanya). ” (HR. Ibnu Majah)

Penyakit ‘Ain adalah type penyakit yang dikarenakan oleh dampak jelek pandangan mata, yakni pandangan mata yang dibarengi rasa takjub atau bahkan juga iri serta dengki pada apa yang diliatnya.

Bahkan juga yg tidak dibarengi iri dengki meskipun dapat mengakibatkan ‘Ain bila tak dibarengi dengan pujian pada Allah. Sebab semua pujian semestinya cuma punya Allah.

Penyakit ‘Ain tidak hanya bisa menerpa anak kecil saja. Siapa saja tak perduli latar belakang umur, gender, mungkin terserang. Bahkan juga teman dekat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saja, yang di kenal dengan kebersihan hati mereka, tetaplah tak luput dari dampak ‘Ain.

عَن�' أَبِي أُمَامَةَ ب�'نِ سَه�'لِ ب�'نِ حُنَي�'فٍ أَنَّهُ قَالَرَأَى عَامِرُ ب�'نُ رَبِيعَةَ سَه�'لَ ب�'نَ حُنَي�'فٍ يَغ�'تَسِلُ فَقَالَ مَا رَأَي�'تُ كَال�'يَو�'مِ وَلَا جِل�'دَ مُخ�'بَأَةٍ فَلُبِطَ سَه�'لٌ فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ عَامِرًا فَتَغَيَّظَ عَلَي�'هِ وَقَالَ عَلَامَ يَق�'تُلُ أَحَدُكُم�' أَخَاهُ أَلَّا بَرَّك�'تَ اغ�'تَسِل�' لَهُ فَغَسَلَ عَامِرٌ وَج�'هَهُ وَيَدَي�'هِ وَمِر�'فَقَي�'هِ وَرُك�'بَتَي�'هِ وَأَط�'رَافَ رِج�'لَي�'هِ وَدَاخِلَةَ إِزَارِهِ فِي قَدَحٍ ثُمَّ صُبَّ عَلَي�'هِ فَرَاحَ مَعَ النَّاسِ

Dari Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif, dia berkata kalau Amir bin Rabi’ah lihat Sahl bin Hunaif tengah mandi, lantas berkatalah Amir :

“Aku tak pernah lihat (pemandangan) seperti hari ini, serta tidak pernah kulihat kulit yang tersimpan sebaik ini”

Maka terpelantinglah Sahl. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lantas mendatangi Amir. Dengan marah Nabi berkata : ”Atas dasar apa kalian ingin membunuh saudaranya? Kenapa engkau tak memohonkan keberkahan (pada yang kau saksikan)? Mandilah untuk dia! Jadi Amir mandi dengan memakai satu wadah air, dia membersihkan berwajah, dua tangan, ke dua siku, ke dua lutut, ujung-ujung kakinya, serta sisi dalam sarungnya. Air sisa mandinya itu lalu dituangkan pada Sahl, lalu dia sadar serta berlalulah bersama manusia. (HR. Malik)

Ibnu Qayyim Rahimahullah menyampaikan, penyakit ‘ain ada dua type yaitu ‘Ain yang berunsur manusia atau ’Ain Insi serta ‘Ain yang berunsur Jin atau ‘Ain Jinni.

Dari Ummu Salamah Radhiyallaahu ‘Anha, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pernah lihat seorang budak wanita di tempat tinggalnya yang berwajah tampak kusam. Nabi berkata, ”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘Ain. ” (HR. Al-Bukhari serta Muslim).

Untuk anak-anak, di antara tanda-tanda ‘Ain yaitu :

1. Tangisan yang tidak wajar serta tidak kunjung henti
2. Kejang-kejang tanpa sebab yang jelas
3. Tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang pasti.

عَن�' عَائِشَةَ قَالَت�'دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ فَسَمِعَ صَو�'تَ صَبِيٍّ يَب�'كِي فَقَالَ مَا لِصَبِيِّكُم�' هَذَا يَب�'كِي فَهَلَّا اس�'تَر�'قَي�'تُم�' لَهُ مِن�' ال�'عَي�'نِ

Aisyah Radhiyallahu‘ Anha berkata : “Suatu saat Nabi masuk (tempat tinggalnya) dan mendengar bayi tengah menangis. Nabi berkata, ”Mengapa bayi kalian menangis? Kenapa tak kalian bacakan ruqyah-ruqyah (agar sembuh dari penyakit ‘ain). ”

4. Keadaan tubuh yang begitu kurus kering

عَن�' جَابِرَ ب�'نَ عَب�'دِ اللَّهِرَخَّصَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ لِآلِ حَز�'مٍ فِي رُق�'يَةِ ال�'حَيَّةِ وَقَالَ لِأَس�'مَاءَ بِن�'تِ عُمَي�'سٍ مَا لِي أَرَى أَج�'سَامَ بَنِي أَخِي ضَارِعَةً تُصِيبُهُم�' ال�'حَاجَةُ قَالَت�' لَا وَلَكِن�' ال�'عَي�'نُ تُس�'رِعُ إِلَي�'هِم�' قَالَ ار�'قِيهِم�'

Dari Jabir Radhiyallahu ‘Anhu kalau Rasulullah Saw berikan rukhshah (kemudahan) untuk anak-anak Ja’far menggunakan bacaan ruqyah dari sengatan ular. Nabi berkata pada Asma’ binti Umais, ”Mengapa saya saksikan tubuh anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan? ” Asma’ menjawab : “Tidak, walau demikian mereka tertimpa ‘Ain. ” Kata Nabi, ”Kalau demikian bacakan ruqyah untuk mereka!. ” (HR. Muslim).

Lantas, bagaimana cara supaya terhindar dari penyakit ‘Ain?

Pertama, jika lihat suatu hal yang mempesona, sebaiknya mendo’akan kebaikan atasnya.

Dari Amir bin Rabi’ah Radhiyallahu ‘Anhu :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى أَحَدُكُم�' مِن�' أَخِيهِ أَو�' مِن�' نَف�'سِهِ أَو�' مِن�' مَالِهِ مَا يُع�'جِبُهُ فَل�'يُبَرِّك�'هُ فَإِنَّ ال�'عَي�'نَ حَقٌّ

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda : “Jika salah seseorang dari kalian lihat suatu hal yang mengagumkan dari saudaranya, pada dianya atau pada hartanya, jadi doakan keberkahan kepadanya, lantaran sebenarnya penyakit ain itu benar (ada) ”. (HR. Ahmad)

Baik dengan mengatakan بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ, اللَّهُمَّ بَارِك�'عَلَي�'هِ atau yang semacamnya.

Ke dua, sebaiknya mengagungkan Allah Subhaanahu Wa Ta’aala terlebih dulu. Sebab cuma Allah yang layak dikagumi atas semua ciptaannya yang prima. Katakan kalimat thayyibah bila kagum pada atau memberikan pujian pada suatu hal. Kembalikan semua cuma pada pemiliknya, yaitu Allah saja.

Bagaimana bila sudah terlanjur terserang ‘Ain? Sebagian pendapat mengatakan kalau, mengobati penyakit ‘Ain bisa dikerjakan dengan beberapa cara tersebut :

Pertama. Memohon orang yang memuji (jika di ketahui) untuk mandi serta berwudhu, airnya ditampung untuk lalu diguyurkan pada orang yang terserang ‘Ain. Ada yang mengatakan diguyurkan saja dari kepala sampai membasahi semua badannya. Ada yang memiliki pendapat juga untuk mengguyurkan air itu ke kepala orang yang terserang penyakit ‘Ain satu kali guyuran dari arah belakangnya.

Ke dua. Banyak membaca surat Al-Ikhlas, Al Falaq serta Annas, Ayat Kursi, Al-Fatihah serta dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah. Serta membaca do’a-do’a dalam ruqyah syar’iyyah.

Ketiga. Bacakan do’a :

بِاس�'مِ اللَّهِ أَر�'قِيكَ مِن�' كُلِّ شَي�'ءٍ يُؤ�'ذِيكَ مِن�' شَرِّ كُلِّ نَف�'سٍ أَو�' عَي�'نِ حَاسِدٍ اللَّهُ يَش�'فِيكَ بِاس�'مِ اللَّهِ أَر�'قِيكَ

“Dengan menyebutkan nama Allah, Saya meruqyahmu dari semua suatu hal yang menyakitimu, serta dari kejahatan tiap-tiap jiwa atau mata orang yang dengki. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyembuhkanmu. Dengan menyebutkan nama Allah, Saya mengobatimu dengan meruqyahmu. ” (HR. Muslim).

بِاس�'مِ اللَّهِ يُب�'رِيكَ وَمِن�' كُلِّ دَاءٍ يَش�'فِيكَ وَمِن�' شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَشَرِّ كُلِّ ذِي عَي�'نٍ

“Dengan menyebutkan nama Alloh, semoga Dia membebaskan dirimu dari semua penyakit, semoga Dia bakal menyembuhkanmu, melindungimu dari kejahatan orang dengki bila dia mendengki serta dari kejahatan setiap orang yang memiliki mata jahat. ” (HR. Muslim).

Ke empat. Membacakan bacaan ruqyah syar’iyyah dibarengi dengan tiupan pada air minum serta lalu meminumkan air itu pada orang yang terserang penyakit ‘Ain serta bekasnya disiramkan ke badannya. Hal semacam ini pernah dikerjakan oleh Rasulullah pada Tsabit bin Qais.

Air minum dapat pula ditukar dengan minyak atau minyak zaitun. Dapat dengan juga memakai air zam-zam serta atau air hujan. Semoga kita semuanya bisa terlepas serta bisa menghindari penyakit ‘Ain

sumber: http://www.beritaislam24h.com/2016/06/waspadalah-pujian-bisa-berujung-ain.html
ASTAGHFIRULLAH...!!! "WASPADALAH" PUJIAN BISA BERUJUNG ‘AIN (MATA JAHAT)... SILAHKAN SIMAK ASTAGHFIRULLAH...!!! "WASPADALAH" PUJIAN BISA BERUJUNG ‘AIN (MATA JAHAT)... SILAHKAN SIMAK Reviewed by Unknown on 15.18 Rating: 5