ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM! Merinding..!!! Baru Dikubur 30 Menit Jenazah Ini Hangus Terbakar... Hanya Karena Hal Ini,, silahkan baca semoga kita terhindar dari perilakunya ini... bantu share



Pagi itu suasana cerah, satu truk yang sarat dengan barang pindahan masuk pekarangan satu rumah yang baru usai dibangun. Melihat ada warga pindahan yang bakal jadi penduduk baru.

Ilustrasi
Orang-orang bergegas membantunya, mereka sibuk mengangkut barang barang masuk kedalam rumah. Sesudah usai. Pemilik rumah segera berkenaln serta akrab dengan masyarakat. Nama saya Karta, saya pindahan dari kampung sawah, ini istri saya. Nita tutur Karta. Tau seseorang ibu keluar dari rumah itu dengan menggengam sapu di tangan. Bila ibu yang tua itu siapa? Bertanya satu diantara tetangga yang barusan di salami Karta.

 Ohh..... itu ibu saya, nama beliau Fatimah, suaminya sudah meninggal dunia, saya anak pertama, sehingga saya bertanggungjawab atas keluarga, terlebih ibu. Jadi saya ajak ibu untuk tinggal bersama kami.

 cerita karta. Keluarga Karta terlihat harmonis, masyarakatpun akrab dengan keluarga karta. Banyak tetangga yang memuji keluarga itu, lantaran jarang terdengar pertikaian. Akan tetapi siapa kira, apa yang terlihat di mata warga sekitaran situ teryata berbeda dengan kenyataan.

Memanglah pada awalnya di keluarga itu tak ada terjadi perseteruan. Tetapi di lalu harinya ada saja permasalahan, hal hal yang remehpun dapat jadi sumber permasalahan, terutama pada Ibu Fatimah serta istri Karta selalu saja terjadi perselisihan. Ibu Fatimah kerap menerima cacian, hinaan fitnahan dari istri Karta.

Walau demikian ibu Fatimah senantiasa sabar menerimanya, dia tak pernah membalas perlakuan sang menantu. Harapan yang di idam idamkan untuk menggunakan saat tuanya dengan anak, menantu serta cucu dalam keseharian yang di beri warna bunga bunga kebahagiaan teryata pupus sudah.

Namun untuk kasihnya untuk anak terkasih, dia ikhlas terima beragam perlakuan yg tidak sewajarnya dari sang menantu. Eh tua bangka janganlah enak lebih enak disini ya.... memangnya tidak ada yang di kerjain, kerjanya hanya ngobrol saja! Bentak menantunya.

Walau sebenarnya sang ibu sudah bekerja seharian penuh, tetapi ada saja yang salah pada dianya. cacian, hinaan, fitnahan senantiasa saja di tuduhkan ke dianya. bahkan juga dar4h dagingnya sendiri yag ia lahirka, dirawat mulai sejak kecil turut membencinya.

 Mas, saya tdk sukai dengan ibu, saat seharian kerjanya hanya sekedar duduk saja, saya kan lelah harusnya menjaga anak kita si Awal, membereskan tempat tinggal, eh.... ada yang lain bukannya turut menolong kata Nita pada suaminya. Sudahlah anda tenang saja, kelak saya yang bicara pada ibu. lama lama hilang juga kesabaran saya padanya, ucap Karta. Hasutan untuk hasutan terus di tuduhkan kepada ibunya.

Tidak tahan mendengar pengaduan istrinya. Karta yang semula tak ambil pusing pada akhirnya menyapa ibunya. sampai satu malam berlangsung pertikaian yang hebat. Mas, saya telah tidak sanggup tinggal di ruamah ini, seperti di neraka saja, Saya atau dia yang keluar dari rumah ini. Bila Mas tak mengeluarin tua bangkat.

 Itu dari rumah malam ini dapat, saya yang bakal keluar... tantan Nita. Lantaran termakan dengan fitnah istrinya, pada akhirnya Karta tega mengusir ibunya sendiri. Bu saya telah tak sanggup dengan sikap ibu, ada saja pertengakran yang terlihat. Dari pada rumah tangga saya hancur lantaran kehadiran ibu dirumah ini, lebih baik ibu keluar dari rumah ini malam ini juga, Ibu dapat tinggal di rumah Tini atau Tuti. Usir Karta.

Saya Tidak ingin tahu, bagaimanapun caranya ibu mesti meninggalkan rumah malam ini dapat, bentak Karta tanpa ada risih lagi. Nak ibu akan keluar dari sini, walau demikian malam telah larut, bagaimana mungkin saja ibu pergi. Izinkan ibu untuk tinggal malam ini saja, besok pagi ibu bakal meninggalkan rumah ini, pinta ibu Fatimah. Lagi lagi istri Karta menyela, Mas, saya atau dia yang keluar meninggalkan rumah ini.

Lantaran Karta takut kehilangan istrinya yang dicintainya, dia lebih ikhlas ibunya yang perlu keluar dari rumahnya. Walau sebenarnya dirumah itu ibunya juga mempunyai saham buat mengadakan rumah itu. Keluar! saya tidak ingin tahu! Bentak Karta dengan bengis. Bahkan juga dengan sombongnya Karta. juga mendorong ibunya keluar rumah. Nita, istri Karta sendiri dengan angkuhnya, seolah bakal menunjukkan dianya kalau dialah pemenangnya. Cuma berbekal sebagian potong baju, tanpa ada diberi duit satu rupiah pun, ibu Fatimah Meninggalkan rumah itu.

 " SAYA TIDAK AKAN RIDHO DUNIA AKHERAT AKAN PERLAKUANNYA KEPADAKU, KUHARAMKAN AIR SUSU YANG TELAH DIMINUMNYA, SEMOGA DIA DI BAKAR DI DUNIA DAN DI AKHERAT. "

 Kutuk ibu Fatimah. Dengan air mata yang selalu mengalir di pipinya yang telah mulai mengeriput, wanita tua itu selalu menyelusuri jalan raya seorang diri. lantaran tak membawa uang sepeserpun.

 Bu Fatimah terpaksa jalan kaki menuju rumah anaknya yang lain. Mulai sejak kepergian ibunya, kehidupan rumah tangga karta bukanya bertambah harmonis. Bahkan juga belakangan Karta jatuh sakit, Sembilan bulan lamanya Karta Melawan sakit. Bermula hanya gatal gatal umum, lalu lama kelamaan terlihat memerah di sekitaran perutnya. Sebagian dokter serta paranormal sudah ia datangi, tetapi penyembuhanya yang ia jalani sia sia saja, tidak ada hasilnya, bahkan juga harta yang ia punyai mulai habis untuk mengobati penyakit
itu.
 
 Badan mulai mengurus, jalan juga telah mulai tidak sanggup, pada akhirnya ia berbaring lemah sepnjang waktu di ranjangnya, dari perutnya keluar cairan yang begitu bau. Teman teman serta beberapa tetangganya juga mulai menjauh takut tertular dengan penyakit karta. Badanya tidak dapat di gerak gerakkan kekanan ataU kekiri.


sumber: http://www.pusatmediaviral.com/2016/05/astaghfirullahaladzim-merinding-baru.html
ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM! Merinding..!!! Baru Dikubur 30 Menit Jenazah Ini Hangus Terbakar... Hanya Karena Hal Ini,, silahkan baca semoga kita terhindar dari perilakunya ini... bantu share ASTAGHFIRULLAHAL'ADZIM! Merinding..!!! Baru Dikubur 30 Menit Jenazah Ini Hangus Terbakar... Hanya Karena Hal Ini,, silahkan baca semoga kita terhindar dari perilakunya ini... bantu share Reviewed by Unknown on 18.30 Rating: 5