SERING MENDENGAR JIKA ISLAM AGAMA DAMAI , MENGAPA TERRORIS BANYAK YANG MUSLIM?,,, KALIAN WAJIB TAHU JAWABANNYA INI

media massa nasional kembali gencar memberitakan tindakan penangkapan teroris. Tak tahu kebetulan atau tak, di penghujung th. 2015 ini Densus 88 Antiteror menggerebek beberapa lokasi terduga sarang teroris kurun waktu yang berdekatan. Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh pihak kepolisian, terduga teroris yang ditangkap akan lakukan operasi pengeboman di lebih dari satu gereja pada hari Raya Natal.

Lepas dari itu semuanya, ada satu hal yang patut dipertanyakan berbarengan, yakni kenapa tindakan penanggulangan terorisme tak pernah usai hingga sekarang ini. Sejak awal ada arti itu, runtutan masalah yang dilabeli dengan tindakan terorisme selalu bermunculan serta tak pernah ada titik penyelesaiannya.

Lalu yang tidak kalah menariknya, kenapa tiap-tiap kekerasan berbentuk tindakan terorisme selalunya dituduhkan pada kelompok umat Islam. Seakan-akan tiap-tiap teroris itu yaitu seseorang Muslim. Bahkan di sebagian belahan dunia Islam, saat kaum Muslimin berjuang membela diri dari aksi zalim tirani kafir juga dituduh sebagai teroris.

Pelan-pelan opini itu sukses membuat persepsi dan pemikiran masyarakat umum. Lantas beberapa orang mulai betanya-tanya, bila Islam itu yaitu agama perdamaian lalu mengapa banyak teroris munculnya dari agama Islam?

Menjawab pertanyaan ini, Syaikh Shalah Shawi, berikan jawaban yang cukup gamblang. Menurutnya, untuk menjawab pertanyaan itu langkah pertama yang perlu diluruskan terlebih dulu yaitu pemahaman masyarakat mengenai pengertian teroris tersebut. Lantaran hingga saat ini arti teroris memanglah belum ada pengertian baku yang disetujui bersama.


“Perkara ini mesti dijelaskan dengan menguraikan arti arti yang ada serta menjelaskan apa arti dari terorisme tersebut, ” ungkap alumnus program doktoral Univeristas Al-Azhar Kairo ini.

Menurut Doktor yang berkonsentrasi di bagian Syari’ah serta Qonun ini, tindakan terorisme yang diharamkan oleh Islam serta semuanya agama Samawi yaitu aksi sewenang-wenang serta melampaui batas. Tolok ukur dalam mengerjakannya tak lain yaitu hasrat untuk menumpahkan darah, menakut-nakuti beberapa pejalan, serta merampas harta. Aksi seperti berikut yang dikritik. Sedang melawan orang yang menyerang dan membela diri, kehormatan, serta tanah menurut ketentuan syariat adalah sisi dari jihad yang diperbolehkan dalam syariat Islam serta undang-undang positif.

Allah SWT berfirman :

وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُم�' وَلا تَع�'تَدُوا إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ ال�'مُع�'تَدِينَ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi anda, (namun) jangan sampai anda melampaui batas, lantaran sebenarnya Allah tak suka pada orang-orang yang melampaui batas. ” (Al-Baqarah : 190)

Lalu, dai yang datang dari Mesir ini meneruskan, “Permasalahannya, hal semacam ini sudah jadi bias di mata kita. Penjajahan zionis Israel pada Palestina serta pengusiran jutaan penduduknya dari negeri itu dikira sebagai aksi yang legal, bahkan juga memperoleh legalisasi dari dunia internasional. Demikian sebaliknya, tindakan perlawanan yang dilancarkan oleh rakyat Palestina untuk kembalikan hak-hak serta menampik kezaliman serta penindasan malah mendapat kutukan serta kecaman dari semua masyarakat internasional. ”

Kemudian diakhir penjelasan, dengan kalimat retorik Dr Shalah Shawi menyatakan, “Jika kekeliruan telah sedemikian ini, apakah masyarakat masihlah mungkin saja menggunakan akalnya dengan bijak serta memberi keputusan yang adil di peradilan? ”

Disadur dari buku “Mereka Bertanya, Islam Menjawab” karya Dr Shalah Shawi, Penerbit Aqwam

sumber: http://www.pusatmediaviral.com/