KABAR HARI INI......!!! Myanmar Diguncang Gempa, Kuil-kuil Pagoda Runtuh,,, SILAHKAN SIMAK SELANJUTNYA,, DAN BAGIKAN YA

Myanmar diguncang gempa cukup besar. Getaran gempa bumi 6, 8 Taraf Richter (SR) dirasa kuat sepanjang sebagian menit oleh warga Myanmar. Beberapa ratus pagoda di negara itu dilaporkan hancur akibat gempa ini.
Survey Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa ada di tempat berjarak 143 km. samping barat kota Meiktila serta ada di kedalaman 84 km.. Meiktila sendiri terletak di Myanmar bagian tengah.

Seperti ditulis AFP, Rabu (24/8/2016), pusat gempa ini ada di dekat Chauk, satu kota dekat Sungai Irrawaddy, yang berjarak sebagian ratus km. samping barat laut ibu kota Naypyidaw. Belum ada laporan korban luka ataupun korban jiwa akibat gempa ini.
Tetapi laporan kerusakan mulai bermunculan dari banyak wilayah Myanmar. Satu diantara anggota parlemen daerah dari lokasi Magway yang dekat dengan pusat gempa, Soe Win, menuturkan kepadaAFP kalau getaran gempa itu dirasa sampai sebagian menit.
“Juga terdengar ada suaranya. Satu pagoda rubuh di Salay (lokasi Magway) serta satu gedung juga rubuh, ” terangnya pada AFP, sambil menyebut belum ada laporan korban di lokasi itu.

Pusat gempa ada di tempat berjarak cuma 30 km. dari Bagan, yang disebut website arkeologi paling populer di Myanmar. Ada kian lebih 2. 500 monumen agama Buddha di lokasi itu. Petinggi kepolisian Bagan menyebutkan, timnya masihlah memeriksa kerusakaan pada sejumlah pagoda.

“Kami terima info awal kalau sebagian pagoda populer, rusak. Kami butuh mengkonfirmasi selanjutnya dari tim kami di lapangan. Kami belum mendengar ada korban luka, ” papar petinggi kepolisian yang malas dimaksud namanya.

Walau gempa relatif kerap menempa Myanmar, negara itu tak alami gempa besar sejak th. 2012. Pada April lalu, gempa berkekuatan 6, 9 SR menyebabkan rusaknya kronis pada tiga pagoda di lokasi Sagaing, tetapi tidak ada korban tewas. Gempa 6, 8 SR ini menempa selang satu hari sesudah gempa berkekuatan 5 SR mengguncang perbatasan Myanmar dan India

sumber: http://www.bintangpertanian.com/