SUBHANALLAH.....!!! Kisah Inspiratif Bilal, Sahabat Nabi yang Bersuara Emas,, TOLONG BAGIKAN
Siapakah kiranya Bilal Bin Rabbah? Teman dekat ihram tentu tahu muadzin yang miliki kisah inspiratif pada jaman rasululah. Satu diantara teman dekat yang memperoleh gelar al assabiqunal al awaalun atau kelompok yang pertama kalinya masuk Islam. Yang nantinya dijanjikan nabbi bersamanya temani di surga. Nama komplitnya Bilal bin Rabah Al-Habasyi. Ia datang dari negeri Habasyah, saat ini Ethiopia, Afrika. Ia umum di panggil Abu Abdillah serta digelari Muadzdzin Ar-Rasul. Bilal lahir di daerah as-Sarah sekitaran 43 th. sebelum pindah. Ia berpostur tinggi, kurus, warna kulitnya cokelat, pelipisnya tidak tebal, serta rambutnya lebat. Ibunya yaitu budak punya Umayyah bin Khalaf, serta dengan cara automatis Bilal jadi hamba sahaya mereka.
Waktu mendengar mengenai ajaran Nabi Muhammad SAW, Bilal lalu menjumpai Rasulullah serta mengikrarkan diri masuk islam Lantas, ia menjumpai Rasulullah SAW serta mengikrarkan diri masuk Islam. Ia mengimani Allah serta ajaran Nabi Muhammad dengan sepenuh hati tetapi dengan cara diam-diam, hal itu lalu di ketahui oleh majikannya yaitu Umayyah bin Khalaf hingga lalu Umayyah murka serta mencari Bilal. Umayyah dengan penuh kebencian menyiksa Bilal bin Ra’bah lewat cara dipanaskan ditengah padang pasir dan ditindih batu besar. Hal yang sekian dikira Umayyah bisa bikin Bilal menyerah, tetapi ditengah siksaan tesebut Bilal tetaplah bertahan dengan keimanannya sambil mengucap : “ahad.. ahad.. (Allah itu satu) “Bilal-bin-Rabah-Sahabat-Rasulullah
Mendengar hal itu Rasul selekasnya memerintahkan sahabar Abu Bakar untuk menebus Bilal serta memerdekakannya.
Cerita inspiratif ; Azan Pertama Bilal
Sesudah peristiwa itu Bilal memantapkan keimanannya serta selalu ikuti Rasulullah, waktu Rasulullah berhijrah ke Madinah Bilal juga ikut serta berbarengan golongan Muslim lainnya. Saat Masjid Nabawi usai di bangun, Rasulullah SAW mensyariatkan azan. Rasulullah SAW lalu menunjuk Bilal untuk mengumandangkan azan lantaran ia mempunyai nada yang merdu. Lantas, Bilal mengumandangkan azan sebagai tandanya dikerjakannya shalat lima saat. Mulai sejak waktu itu, Bilal memperoleh julukan sebagai Muadzdzin ar-Rasul serta ia jadi muazin pertama dalam histori Islam
Saat Fathu Makkah, Rasulullah SAW jalan di depan bersama Bilal. Waktu masuk Ka’bah, beliau cuma ditemani oleh tiga orang teman dekat, yakni Utsman bin Thalhah, Usamah bin Zaid, serta Bilal bin Rabah.
Tidak lama saat shalat Zuhur juga tiba. Beberapa ribu orang berkumpul di sekitaran Rasulullah SAW, termasuk juga beberapa orang kafir Quraisy yang baru masuk Islam waktu itu. Pada bebrapa waktu yang begitu bersejarah itu, Rasulullah SAW memanggil Bilal supaya naik ke atap Ka’bah untuk mengumandangkan azan. Bilal-ibn-Rabah-Ilustration
Tanpa ada menanti perintah ke dua, Ia juga mengumandangkan azan dengan suaranya yang bersih serta terang. Beberapa orang makin banyak berkumpul. Azan yang dikumandangkan Bilal itu adalah azan pertama di Makkah. Subhanallah..
Cerita inspiratif ; Tidak Pernah Lekang Meninggalkan Wudhu
Satu hari, pada saat Subuh, Rasulullah SAW berbincang-bincang dengan Bilal bin Rabah. Rasul berkata, “Wahai, Bilal, katakanlah kepadaku tentang amalan yang menurutmu terbesar pahalanya, yang pernah anda lakukan dalam Islam. Sebenarnya, saya pernah mendengar suara telapak langkah (jalan) -mu dihadapanku di surga. ”
Bilal menjawab, “Wahai, Rasulullah, sebenarnya saya tak pernah kerjakan amalan yang menurutku besar pahalanya, namun saya tak wudhu pada saat malam serta siang, tetapi saya bakal menunaikan shalat yang diharuskan bagiku untuk mengerjakannya. ”
Jadi, tiap-tiap usai melakukan wudhu, Bilal senantiasa shalat dua rakaat, yaitu shalat sunat wudhu. Ia senantiasa lakukan sekian. Diluar itu, ia termasuk juga da’imul wudhu atau orang yang terus-menerus pelihara wudhu, yaitu tiap-tiap batal, dia bakal segera berwudhu.
Sedekat tersebut Bilal dengan rasulullah, hingga rasa sedih paling besar bilal yaitu saat Nabi berpulang ke Rahmatullah, Bilal tidak lagi mampu mengumandangkan adzan tiap-tiap melafadkan kalimat “Ash hadu anna Muhammad rasulullah” ia senantiasa terisak. Rasa sedih Bilal sungguh tidak bertepi, ia kehilangan nabi yang ia sangat cintai. Hingga saat teman dekat Abu Bakar memohonnya untuk jadi mu’adzin seperti yang lalu, bilal dengan sedih serta memohon tidak untuk dapat lakukan. Diluar itu menepis rasa sedih Bilal meninggalkan Madinah, dia turut pasukan Fath Islamy menuju Syam, serta lalu tinggal di Homs, Syria. cerita inspiratif bilal
Naun tidak diduganya, disuatu malam Bilal punya mimpi berjumpa nabi, serta memperoleh teguran “Ya Bilal, wa maa hadzal jafa’? Hai Bilal, mengapa engkau tidak mengunjungiku? Mengapa hingga begini?. ” Bilal juga bangun terkejut, selekasnya dia menyiapkan perjalanan ke Madinah, untuk ziarah pada Nabi. Demikian th. sudah dia meninggalkan Nabi.
Setiba di Madinah, Bilal bersedu sedan melepas rasa rindunya pada Nabi Saw., pada sang kekasih. Waktu itu, dua pemuda yang sudah beranjak dewasa, mendekatinya. Keduanya yaitu cucunda Nabi Saw., Hasan serta Husein. Sambil mata sembab oleh tangis, Bilal yang semakin beranjak tua memeluk ke-2 cucu Nabi Saw. itu. Satu diantara keduanya memohon Bilal mengumandangkan adzan untuk kembali kenang kakeknya.
Saat itu, Umar bin Khattab yang sudah jadi Khalifah juga tengah lihat panorama mengharukan itu, serta beliau juga memohon Bilal untuk mengumandangkan adzan, walau sekali saja.
Bilal juga penuhi keinginan itu. Waktu saat shalat tiba, dia naik pada tempat dulu umum dia adzan pada saat Nabi SAW. Masihlah hidup. Awalilah dia mengumandangkan adzan. Waktu lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan olehnya, mendadak semua Madinah senyap, semua aktifitas berhenti, semua terperanjat, suara
yang sudah bertahun-tahun hilang, nada yang mengingatkan pada sosok nan agung, nada yang demikian dirindukan, itu sudah kembali. Saat Bilal meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, semua isi kota madinah berlarian ke arah nada itu sambil berteriak.
Cerita inspiratif ; Serta waktu bilal mengumandangkan “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, Madinah pecah oleh tangisan serta ratapan yang begitu memilukan. Semuanya menangis, teringat bebrapa saat indah berbarengan Nabi. Umar bin Khattab yang paling keras tangisnya. Bahkan Bilal sendiri juga tidak mampu melanjutkan adzannya. Lidahnya tercekat oleh air mata yang berderai. Hari itu, madinah kembali kenang saat waktu masihlah ada Nabi Saw.
Cerita inspiratif ; Tidak ada pribadi agung yang demikian di cintai seperti Nabi Saw. Serta adzan itu, adzan yang tidak dapat dirampungkan itu, yaitu adzan pertama sekalian adzan terakhirnya Bilal Ra. sejak Nabi Saw. meninggal dunia. Dia tidak pernah bersedia lagi mengumandangkan adzan. Sebab rasa sedih yang begitu selekasnya mencabik-cabik hatinya kembali kenang seorang yang karena itu dianya derajatnya terangkat demikian tinggi. Mudah-mudahan kita bisa rasakan enaknya Rindu serta Cinta seperti yang Allah karuniakan pada Teman dekat Bilal bin Rabah Ra kepada rasulullah. Amin
sumber: http://www.bersamaislam.com/
SUBHANALLAH.....!!! Kisah Inspiratif Bilal, Sahabat Nabi yang Bersuara Emas,, TOLONG BAGIKAN
Reviewed by Unknown
on
20.17
Rating: