TOLONG BANTU SEBARKAN KEPADA ORANG TUA DI SEKITAR ANDA..!! Baca Sekali Saja Sebuah Kisah Inspirasi (bikin nagis) Seumur Hidup akan Menancap di Hati Anda!




Semuanya orang tua tentu menginginkan anaknya untuk jadi seseorang yang berguna untuk orang lain. Tetapi ada yang belum mengerti benar mengenai hal semacam ini, lantaran mereka lihat dengan jadi direktur atau menager perusahaan bisa memimpin orang lain, dengan jadi polisi dapat menolong menegakkan hukum, dengan jadi dokter dapat mengobati seorang.

Serta itu memanglah cita-cita yang mulia, tetapi apakah mesti semuanya orang-tua jadikan anak mereka sesuai sama keinginannya? Apakah anak kita tak bisa jadi orang yang umum saja, baik hati serta jujur?

Baca kisah ini, serta akan terbuka pemahaman anda.

*ANAKKU YANG RANGKING KE-23*

Di kelasnya ada 50 orang murid, setiap kenaikan kelas, anak perempuanku senantiasa mendapat ranking ke-23.

Makin lama ia dijuluki dengan panggilan nomor ini. Sebagai orang tua, kami terasa panggilan ini kurang enak didengar, tetapi anehnya anak kami tak merasa keberatan dengan panggilan ini.

Pada suatu acara keluarga besar, kami berkumpul berbarengan di satu restoran. Tema perbincangan semua orang yaitu mengenai jagoan mereka semasing.

Anak-anak di tanya apa harapan mereka bila telah besar? Ada yang menjawab jadi dokter, pilot, arsitek bahkan presiden. Semuanya orangpun bertepuk tangan.

Anak wanita kami terlihat begitu repot membantu anak kecil yang lain makan. Kebanyakan orang mendadak teringat bila cuma dia yang belum mengutarakan cita-citanya.

Didesak orang banyak, akhirnya dia menjawab :

 " Saat aku dewasa, cita-citaku yang pertama yaitu jadi seorang guru TK, memandu anak-anak menyanyi, menari lalu bermain-main ".

Untuk menunjukkan kesopanan, kebanyakan orang tetap memberi pujian, lalu bertanya apa cita-citanya yang ke dua. Diapun menjawab :

“Saya menginginkan menjadi seseorang ibu, kenakan kain celemek bergambar Doraemon serta memasak di dapur, lalu membacakan narasi untuk anak-anakku serta membawa mereka ke teras tempat tinggal untuk lihat bintang”.

Semuanya sanak keluarga saling pandang tanpa ada tahu harus berkata apa. Raut muka suamiku jadi canggung sekali.

Sepulangnya kami kembali pada tempat tinggal, suamiku mengeluhkan ke padaku, apakah saya bakal membiarkan anak wanita kami nantinya cuma jadi seorang guru TK?

Anak kami begitu penurut, dia tak akan membaca komik, tak akan bikin origami, tak akan banyak bermain.

Seperti seekor burung kecil yang kelelahan, dia turut les belajar sambung menyambung, buku pelajaran dan buku latihan ditangani senantiasa tanpa ada henti.

Hingga pada akhirnya badan kecilnya tak dapat bertahan lagi diserang flu berat serta radang paru-paru. Walau demikian hasil ujian semesternya bikin kami tidak paham ingin tertawa atau menangis, tetap saja rangking 23.

Kami benar-benar sangat sayang pada anak kami ini, tetapi kami sungguh tak mengerti bakal nilai sekolahnya.

Disuatu minggu, rekan-rekan sekantor mengajak pergi rekreasi berbarengan. Kebanyakan orang membawa dan keluarga mereka.

Selama perjalanan penuh dengan tawa, ada anak yg bernyanyi, ada pula yang memperagakan kebolehannya.

Anak kami tak miliki ketrampilan spesial, cuma selalu bertepuk tangan dengan begitu senang.

Dia kerapkali lari ke belakang buat mengawasi bahan makanan.

Membereskan kembali kotak makanan yang tampak sedikit miring, mengetatkan tutup botol yang longgar atau mengelap wadah sayuran yang meluap ke luar. Dia repot sekali seperti seseorang pengurus rumah tangga cilik.

Saat makan, ada satu kejadian tidak terduga. Dua orang anak lelaki rekan kami, satunya si jenius matematika, satunya lagi pakar bhs Inggris berebut suatu kue.

Tidak ada seseorang juga yang ingin melepaskannya, juga tidak ingin sama-sama membaginya. Beberapa orangtua membujuk mereka, tetapi tidak sukses.

Paling akhir anak kamilah yang sukses melerainya dengan merayu mereka untuk berdamai.

Saat pulang, jalanan macet. Anak-anak mulai tampak gelisah. Anakku bikin guyonan serta selalu bikin beberapa orang semobil tertawa tanpa ada henti.

Tangannya juga tidak pernah berhenti, dia mengguntingkan beragam bentuk binatang kecil dari kotak sisa tempat makanan.

Hingga saat turun dari mobil bus, tiap-tiap orang mendapatkan guntingan kertas hewan shio-nya semasing. Mereka terlihat begitu gembira.

Selepas ujian semester, saya terima telpon dari wali kelas anakku. Pertama-tama memperoleh berita bila rangking sekolah anakku tetaplah 23.

Tetapi dia menyampaikan ada satu hal aneh yang berlangsung. Hal yang pertama kalinya diketemukannya sepanjang kian lebih 30 th. mengajar. Dalam ujian bhs ada satu masalah penambahan, yakni SIAPA TEMAN SEKELAS YANG PALING KAMU KAGUMI & APA ALASANNYA.

Semuanya kawan sekelasnya menuliskan nama : ANAKKU!

Mereka mengatakan lantaran anakku begitu suka menolong orang, senantiasa berikan semangat, senantiasa menghibur, selalu enak di ajak berteman, serta banyak lagi.

Si wali kelas berikan pujian : “Anak ibu ini bila bertingkah laris pada orang, betul-betul nomer satu”.

Saya bercanda pada anakku, “Suatu waktu kamu bakal jadi pahlawan”.

Anakku yang tengah merajut selendang leher mendadak menjawab :

“Bu guru pernah mengatakan satu pepatah, ketika pahlawan melalui, mesti ada orang yang bertepuk tangan di pinggir jalan. ”

“IBU... AKU TIDAK MAU JADI PAHLAWAN... AKU MAU JADI ORANG YANG BERTEPUK TANGAN DI TEPI JALAN”

Saya terkejut mendengarnya. Dalam hatiku juga merasa hangat saat itu juga. Saat itu juga hatiku tergugah oleh anak perempuanku.

Didunia ini beberapa orang yang bercita-cita ingin jadi seseorang pahlawan. Tetapi Anakku pilih untuk jadi orang yg tidak tampak. Seperti akar satu tanaman, tak tampak, namun adalah yang mengokohkan.

Bila ia dapat sehat, bila ia dapat hidup dengan bahagia, bila tak ada rasa bersalah dalam hatinya, MENGAPA ANAK-ANAK KITA TIDAK BOLEH MENJADI SEORANG BIASA YANG BERHATI BAIK & JUJUR…

Satu hal yang tidak akan dipahami, kecuali dengan pemahaman kedewasaan seorang. Tetapi diutarakan oleh seorang anak kecil. Luar Biasa.

SUMBER: http://news.rakyatku.com/
TOLONG BANTU SEBARKAN KEPADA ORANG TUA DI SEKITAR ANDA..!! Baca Sekali Saja Sebuah Kisah Inspirasi (bikin nagis) Seumur Hidup akan Menancap di Hati Anda! TOLONG BANTU SEBARKAN KEPADA ORANG TUA DI SEKITAR ANDA..!! Baca Sekali Saja Sebuah Kisah Inspirasi (bikin nagis) Seumur Hidup akan Menancap di Hati Anda! Reviewed by Unknown on 05.00 Rating: 5