seluruh masyarakat indonesia wajib baca...!!! Hillary Clinton atau Donald Trump? Siapa Pun yang Jadi Presiden AS, Kenali Dampaknya ke Indonesia
Baik ikuti politik luar negeri atau tak, tentu anda telah sedikit familiar dengan ramainya pemilu presidensial AS saat ini. Untuk memperebutkan posisi kepala negara di th. 2016, Hillary Clinton mewakili partai Demokrat mencalonkan dianya melawan Donald Trump dari partai Republikan. Di Indonesia sendiri, pemilu presidensial yang satu ini sempat juga mengundang perhatian warga Indonesia. Sebagai satu diantara negara terbesar serta paling punya pengaruh didunia, pastinya siapa saja yang dipilih sebagai presiden AS setelah itu bakal mempunyai efek untuk Indonesia. Yang jadi persoalan yaitu, presiden mana sih yang akan memberi dampak yang tambah baik serta mana yang malah dapat jadi memperburuk jalinan AS serta Indonesia. Hari ini Hipwee Hiburan ingin menganalisa pertanyaan itu. Teliti yuk!
Sebagai seseorang bisnisman, Donald Trump mempunyai jalinan positif dengan Indonesia. Namun, sebagai politikus? Duh, meragukan
Belum lama ini Donald Trump pernah buka jalinan usaha dengan Indonesia. Ia buka cabang Hotel serta resort bintang enamnya di Bali. Dengan bekerja bersama berbarengan MNC Grup, Trump bakal bangun satu resort di daerah Tanah Lot. Diliat dari sisi ekonomi, diinginkan hadirnya Donald Trump di Indonesia bisa berikan keuntungan yang besar. Walau demikian, pandangan politik Donald Trump yang begitu peka pada Islam pastinya jadi sinyal bertanya besar berkaitan politik luar negerinya.
Di kenal sebagai seorang yang kurang berpihak pada Islam, mungkin saja Donald Trump tidaklah calon presiden AS yang baik utk negara mayoritas islam seperti Indonesia.
Dalam beragam peluang, pandangan Islamophobia Donald Trump menunjukkan kalau Donald Trump akan jadi momok untuk Indonesia bila dipilih sebagai presiden AS. Warga Indonesia biasanya lebih sukai pada partai Republikan lantaran pandangan partainya yang konservatif, memprioritaskan family values, serta agama. Walau demikian, Donald Trump malah tunjukkan gejala-gejala kalau jalinan AS serta Indonesia bakal makin meregang. Pada suatu interviu, Donald Trump pernah mengungkapkan kalau Islam yaitu akar dari semuanya persoalan terorisme didunia waktu ini, serta sebagai presiden, Trump bakal konsentrasi pada terwujudnya kebijakan luar negeri baru untuk membasmi yang dikira sebagai “terorisme. ” Hmm, seram.
Belum jadi presiden saja Trump telah mencetuskan banyak kebijakan yang mendiskriminasi kelompok minoritas, terlebih kelak saat sudah jadi Presiden ya?
Hitler tidaklah Hitler saat dia masihlah jadi prajurit umum. Dia baru jadi Hitler yang kita kenal saat ini sesudah dia jadi pemimpin serta di beri kekuasaan. Mungkin saja hal semacam itu dapat juga berlangsung pada masalah Donald Trump. Dalam kampanyenya, Donald Trump telah pernah mencetuskan sebagian kebijakan yang mendiskriminasi golongan minoritas terlebih golongan imigran latin, wanita, serta pastinya golongan muslim. Sebagian ide seperti pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko, menghapuskan keluarga merencanakan, serta pembuatan database untuk kebanyakan orang yang beragama Islam di AS jadi sebagian contoh yang menunjukkan kalau Donald Trump sebagai presiden AS tidaklah inspirasi yang baik.
Indonesia siap membatasi kerjasama dengan AS jika Donald Trump jadi Presiden
Banyak pejabat di Indonesia juga tampaknya sepakat dengan pandangan negatif beberapa besar orang pada Donald Trump. Pejabat politik serta hukum di Indonesia nampaknya telah siap untuk membatasi hubungan kerja ekonomi dengan AS bila Trump betul-betul dipilih sebagai presiden AS. Kecemasan pemerintahan Indonesia bakal timbulnya AS baru yang lebih isolasionist nampaknya tidaklah hal yg mustakhil.
Dituduh sebagai pembohong, apakah benar Hillary Clinton sebagai presiden mempunyai dampak yang lebih positif dari Donald Trump?
Ya, memanglah Hillary kerap dituduh sebagai pembohong lantaran sekian kali terlilit skandal seperti masalah Benghazi serta masalah E-mail pribadinya. Walau dengan cara khusus skandalnya tak membahayakan keamanan negara AS, skandal-skandal itu kerap jadi argumen paling utama beberapa pemilih menyangsikan kekuatan Hillary sebagai Presiden AS.
Walau demikian, nampaknya Hillary Clinton bagaika ungkapan “better the devil you know than don’t…” pilihan yang tambah baik di antara pilihan yang keduanya sama buruknya. Di beberapa peluang, Hillary Clinton pernah mengaku utamanya Indonesia sebagai partner hubungan kerja untuk US. Menurut dia, sebagai kemampuan politik serta ekonomi paling besar di Asia Tenggara dan negara Islam moderat yang moderen dan demokratis, Indonesia adalah partner yang utama untuk AS.
Setidaknya kebijakan Hillary tak diskriminatif, terlebih pada negara-negara Islam
Bila Trump yaitu pilihan menarik untuk warga amerika serikat yang konservatif, condong rasis serta diskriminatif, Hillary yang datang dari partai Demokrat lebih menarik untuk mereka yang open-minded serta progresif. Posisi Hillary yang lebih bersahabat pada negara-negara muslim serta negara kecil yang lain pastinya jadi keuntungan sendiri untuk Indonesia. Hubungan kerja pada ke-2 negara juga tak perlu terhalang karenanya ada prasangka buruk dari ke dua iris pihak berkaitan agama serta budaya.
Konsentrasi politik luar negeri partai Demokrat tambah lebih searah dengan negara-negara Asia terlebih Indonesia.
Pada intinya, partai Demokrat mempunyai kebijakan luar negeri yang konsentrasi pada hubungan kerja AS dengan negara-negara Asia. kebijakan luar negeri ini kerap dimaksud Asia Pivot Strategy. Diliat sebagai negara dengan perekonomian yang tengah berkembang, Hillary Clinton menganggap penambahan hubungan kerja AS dengan negara Asia Tenggara seperti Indonesia adalah langkah utama dalam kebijakan luar negeri AS.
Diluar itu, Hillary Clinton serta partai demokrat juga mempunyai pandangan yang searah dengan Indonesia berkaitan permasalahan pergantian iklim. Sebagai pemimpin dunia dalam komunitas pergantian iklim, Indonesia pastinya dapat memperoleh keuntungan dengan mempunyai partner seperti AS. Serta hal itu bisa terwujud jika Hillary jadi presiden AS di 2016, lantaran Donald Trump sendiri pernah mengungkapkan kalau pergantian iklim tidaklah gosip yang utama.
Pemilu AS 2016 benar-benar sangat menarik untuk diikuti lantaran siapa saja yang dipilih, Indonesia bakal terkena dampaknya. Ini semata-mata pendapat Hipwee, bila menurut anda sendiri bagaimana?
seluruh masyarakat indonesia wajib baca...!!! Hillary Clinton atau Donald Trump? Siapa Pun yang Jadi Presiden AS, Kenali Dampaknya ke Indonesia
Reviewed by Unknown
on
17.47
Rating: