mereka juga sama seperti kita ingin hidup layak.namun takdir berkata lain,hendaknya kita saling berbagi,walau bagaimanapun mereka juga manusia,,yg sama kedudukannya dimata ALLAH SWT,..


fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh Negara”.
Jadi otomatis bisa dikatakan kalau semua orang miskin serta semuanya anak terlantar pada prinsipnya dipelihara oleh Negara, namun sebenarnya yang ada di lapangan kalau tak semua orang miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Seorang bisa disebutkan sebagai anak jika ia masihlah berumur di bawah 18 th. serta belum terikat dengan satu perkawinan, lantaran bila ia belum berumur 18 th. namun sudah lakukan perkawinan jadi ia bisa disebutkan sudah dewasa.
Perlakuan permasalahan anak adalah permasalahan yang perlu dihadapi oleh semuanya pihak, tidak cuma orangtua atau keluarga saja, namun juga tiap-tiap orang yang ada dekat anak itu mesti bisa menolong perkembangan anak dengan baik.
Tentang anak terlantar banyak hal yang sesungguhnya bisa diatasi seperti ada panti-panti yang spesial mengatasi masalah anak terlantar namun lantaran kurangnya tenaga pelaksana serta minimnya dana yang didapat untuk mensupport proses aktivitas itu maka kelihatannya panti-panti tadi tak berperan dengan baik.
Namun saat ini semakin banyak yayasan-yayasan dan lembaga

swadaya masyarakat yang perduli pada anak lakukan beragam aktivitas seperti belajar berbarengan dengan memakai sarana yang ada seperti perpustakaan keliling yang mempunyai tujuan untuk jadikan anak-anak terlantar jadi orang yang bermanfaat serta lebih baik lagi. bila yang kita baca yaitu UUD pasal 34 ayat (1) jadi bakal berbunyi “Fakir miskin serta anak terlantar dipelihara oleh NEGARA. ”
Dapat disebut pemerintah saya fikir sudah mendzolimi konstitusi terutama pasal 34 ini. Papan, Sandang, Pangan, Pendidikan, ke empat itu terintegrasi sebagai keperluan primer. yang kita saksikan saat ini yaitu berbanding terbalik dengan pasal 34 tersebut .
Saya datang dari kota kecil di Jawa Tengah bernamakan Demak. Sekarang saya belajar di kota atlas, Semarang, berangakat dari kenekadanku saya makin melek kalau pendidikan di Indonesia cuma diberikan pada mereka yang dapat membayar SPP.
Bila pemerintah berdalih kalau masih tetap ada beasiswa. Apa benar beasiswa itu jatuh pada tujuan yang pas, saya rasa tak. Seperti beasiswa bidik misi pada perguruan tinggi.
Pendidikan Indonesia tidaklah adil. Walau saya orang Jawa, saya terasa pendidikan di Jawa lebih difokuskan dari pada pendidikan diluar Jawa. Dari sisi Kwalitas serta jumlah, Jawa semakin maju pendidikannya. lalu beberapa fakir miskin, mereka tetap masih saja miskin walau pemerintahan sudah bertukar periode.

Mereka didekati pada kala nada mereka perlukan untuk mendukung beberapa politikus bakal terlihat duduk di tampuk kepemimpinan. kemudian beberapa fakir miskin kembali di dzolimi. Gelandangan serta pengemis hanya sebagai bola tendang, yang ditendang kesana kemari. Di ciduk paksa oleh petugas, lalu di beri pembinaan, kemudian dilempar lagi ke daerah lain. ini yang kerap terjadi di Indonesia.

sumber: http://www.satucerita.com/2016/06/mereka-juga-sama-seperti-kita-ingin.html
mereka juga sama seperti kita ingin hidup layak.namun takdir berkata lain,hendaknya kita saling berbagi,walau bagaimanapun mereka juga manusia,,yg sama kedudukannya dimata ALLAH SWT,.. mereka juga sama seperti kita ingin hidup layak.namun takdir berkata lain,hendaknya kita saling berbagi,walau bagaimanapun mereka juga manusia,,yg sama kedudukannya dimata ALLAH SWT,.. Reviewed by Unknown on 19.15 Rating: 5