NAUZUBILAHIMINZALIK....!!! Kisah Ahli Ibadah Tapi Masuk Neraka Karena Memvonis Orang Masuk Neraka, BANTU SHARE

Alkisah, dahulu kala ada dua orang bersaudara dari kelompok Bani Israil. Yang satu seringkali berbuat dosa, sesaat yang lain sebaliknya : begitu telaten beribadah. Yang terakhir disebut ini rupanya tidak henti-hentinya melihat saudaranya itu melakukan dosa sampai mulutnya tidak betah tidak untuk menyapa.

 " Berhentilah! " sergahnya.

Teguran seakan hanya masuk lewat telinga kanan dan keluar lagi melalui telinga kiri. Perbuatan dosa berlanjut dan sekali lagi tidak luput dari mata saudaranya yang rajin beribadah. " Berhentilah! " Sergahnya kembali.

Si pendosa lalu berucap, " Tinggalkan saya bersama Tuhanku. Apakah kau diutus untuk mengawasiku? "

Saudara yang ahli beribadah juga menimpali, " Untuk Allah, Allah tidak akan mengampunimu. Allah tidak akan memasukkanmu ke surga. "

Cerita ini tertuang dalam satu Hadits shahih yang diriwayatkan Abu Dawud serta Ahmad. Di ujung, Hadits itu melanjutkan, ketika keduanya meninggal dunia, keduanya juga dikumpulkan dihadapan Allah subhanahu wata'ala.

Kepada yang sungguh-sungguh beribadah, Allah mengatakan, " Apakah kau sudah mengetahui tentang-Ku? Apakah kau telah memiliki kekuatan atas apa yang ada di dalam genggaman-Ku? "

Drama keduanya juga berlanjut dengan akhir yang mengejutkan.

 " Pergi serta masuklah ke surga dengan rahmat-Ku, " kata Allah kepada si pendosa. Sesaat pada ahli ibadah, Allah mengatakan, " (Wahai malaikat) giringlah ia menuju neraka. "

Kisah diatas menunjukkan pesan pada kita tidak untuk merasa paling benar untuk hal-hal yang sebenarnya jadi hak prerogatif Allah. Tentu beribadah serta yakini kebenaran yaitu hal yang utama.

Namun jadi salah ketika sikap itu dihinggapi takabur dengan menghakimi pihak lain, apakah ia bahagia atau celaka di akhirat nantinya.

Satu kata bijak mengatakan, “Perbuatan dosa yang membuat kamu menyesal jauh lebih baik daripada beribadah yang disertai rasa ujub. ”

Mengenai etika dakwah, Islam juga mengajarkan kalau pekerjaan seseorang mubaligh hanya mengemukakan, bukanlah mengislamkan terlebih menjanjikan kesenangan surgawi.

VONIS TERHADAP ORANG INI-ITU SEBAGAI GOLONGAN KAFIR ATAU BUKAN, MASUK NERAKA ATAU SURGA, SANGAT TIDAK DIANJURKAN KARENA MELANGKAHI RABB, PENGUASA SELURUH CIPTAAN.

Islam mengutamakan umatnya muhasabah atau koreksi diri sendiri dari pada mencari kesalahan pribadi orang lain yang belum tentu lebih buruk di hadapan Tuhan.

sumber: http://www.suaranetizen.com/2016/03/kisah-ahli-ibadah-tapi-masuk-neraka.html