Oh ini Bedanya Ibadah Gus Dur dengan Ibadah Orang Awam seperti Kita


Salah satu pengetahuan agama yang hampir tak pernah disinggung beberapa ustadz di TV dan sinetron khusus ramadhan, tak tahu karena memanglah tidak tahu atau apa, ialah… Beribadah yang berbentuk sosial jauh lebih paling utama dari pada beribadah yang berbentuk individu…

Maka dari itu saya kerap katakan bila sholat tarawih, one day one juz, serta semacamnya, yang bersifat beribadah perorangan, itu umum saja. Tak istimewa.

Istimewa adalah… Saat anda dapat rajin ibadah yang berbentuk individu sesudah lakukan beribadah yang berbentuk sosial. Salah adalah… Saat anda begitu rajin beribadah yang berbentuk individu namun mengabaikan beribadah yang berbentuk sosial. Berikut mengapa barokah untuk bangsa Indonesia tak pernah turun dari langit. Selalu tertahan.

Akhirnya ya hanya seperti ini. Bangsa yang mayoritasnya yaitu umat Islam, namun korupsi telah rata di semuanya lini, serta kesenjangan sosial ada dimana-mana. Seperti tak ada agama Islam di Indonesia.

Sebab apa? Barokah untuk bangsa Indonesia selalu tertahan diantara langit serta bumi.
Jumlah orang yang rajin beribadah di Indonesia itu banyak sekali, namun sedikit yang bisa ridha Allah. Sebab apa? Sebab beribadah yang bebrapa begitu banyak itu masihlah mengandung unsur keegoisan diri.

“Pokoknya aku masuk surga, istriku berjilbab, aku berbuka puasa pakai kurma madinah yang mahal, aku bisa one day one juz, aku, aku, dan aku… Pokoknya serba aku! ”

Istimewa adalah… Saat anda dapat rajin beribadah yang berbentuk individu sesudah lakukan beribadah yang berbentuk sosial. Saya tak anti sholat tarawih serta one day one juz lho. Saya hanya mengingatkan kalau ; salah adalah… Saat anda begitu rajin beribadah yang berbentuk individu tap meremehkan beribadah yang berbentuk sosial.

Saya tak anti lihat orang melaksanakan ibadah yang berbentuk individu. Saya jadi salut. Saya cuma ingin umat Islam di Indonesia ingin belajar dari beberapa orang sholeh, seumpama almarhum Gus Dur, mengenai langkahnya melaksanakan ibadah. Supaya tak sebagian salah, supaya bangsa ini bisa ditaburi barokahNya, serta supaya negara ini segera diselamatkanNya.

Gus Dur yaitu seseorang penghapal Al-Qur’an serta seorang yang rajin membaca Al-Qur’an. Bedanya beliau dengan kita-kita ini adalah… Beliau mampu satu hari membaca lima juz Qur’an, dengan ingatan, serta tak terasa bangga. Sedang kita demikian sebaliknya. Cuma optimal satu juz Qur’an, dengan membaca, dan terasa mengagumkan bangga.

Serta, almarhum kadang-kadang mengerjakannya didalam mobil, sesudah melayani hajat banyak beberapa orang yang teraniaya…

Tak seperti kita..... yang mengutamakan diri masuk kamar, membaca Al-Qur’an dengan tujuan pahala, malah di jam-jam produktif untuk membantu orang lain, lantas istirahat bila lelah. Tidur. Menunggu adzan maghrib. Lantas berbuka puasa. Lantas makin terasa “jadi orang sholeh” saat mampu pergi sholat tarawih.

Sebab Gus Dur adalah… “Pokoknya kalian, kalian, dan kalian, bila saya gampanglah… Gitu aja kok ribet! ”

Jadi, wajar apabila beliau mampu memikirkan waras, tidak keliru dalam melaksanakan ibadah ; baru ingin beibadah yang berbentuk individu sesudah melakukan beribadah yang bersifat sosial.

sumber: http://www.suaranetizen.com/2016/06/oh-ini-bedanya-ibadah-gus-dur-dengan.html
Oh ini Bedanya Ibadah Gus Dur dengan Ibadah Orang Awam seperti Kita Oh ini Bedanya Ibadah Gus Dur dengan Ibadah Orang Awam seperti Kita Reviewed by Unknown on 00.41 Rating: 5