PASUKAN ELIT TERBAIK DUNIA "DENJAKA" TETAP IBADAH PUASA, BIKIN US MARINE TERPANA

Dalam Latma Multilateral Rim of The Pacific (Rimpac) 2014 yang berlangsung 26 Juni sampai 1 Agustus 2014, Marinir TNI AL menjadi kontingen Indonesia. Dalam kursus itu, mereka kembali menorehkan tinta emas. Dua anggota Datasemen Jala Mangkara (Denjaka), satu Datasemen pasukan spesial TNI AL, sudah menerima label Godzilla sebagai penghargaan untuk peserta tertangguh selama pelatihan.

“Justru aneh bila kita tak jadi yang paling baik dalam kursus ini. Lantaran setiap kursus seperti ini kita senantiasa jadi yang paling baik, ” tutur Serka (Mar) Riyanto Pane, salah seseorang penerima penghargaan itu.

Terkecuali Pane, penerima lainnya adalah Kopda (Mar) Subiyanto. Keduanya menunjukkan kalau kekuatan Denjaka memanglah ada diatas kekuatan tentara angkatan laut negara lain peserta Rimpac 2014.

“Keunggulan tentara kita itu tak pernah mengetahui kata menyerah. Mungkin saja lantaran kita mempunyai pepatah lama kalau tak ada rotan, akar juga jadi. Ini dapat negatif, dapat juga positif maknanya. Serta kita tak pernah ketergantungan oleh satu alat. Contoh, saat latihan menembak disana, meskipun dengan memakai alat seadanya, ya kita tambah lebih unggul dibanding mereka yang telah gunakan alat mutakhir meskipun, tetaplah mereka masihlah melalui dengan kami, ” tutur Pane waktu ditemui JMOL di Bumi Marinir Cilandak sekian waktu lalu.

Menurut dia, TNI telah terbiasa dengan beberapa hal yang serba kekurangan. Hikmahnya, dengan cara kekuatan, tambah lebih unggul.

Disamping itu, Kopda (Mar) Subiyanto menambahkan, “Memang bila dengan cara peralatan, kita jauh ketinggalan, namun kekuatan kita dapat sejajar, bahkan juga kian lebih mereka. ”


Ke dua pria yang terlebih dulu datang dari Batalyon Intai Amfibi (Taifib) ini mengaku dengan rendah hati kalau jumlah latihan disana tak ada yang kian lebih jumlah latihan disini.

“Dari demikian banyak jumlah latihan yang didapatkan oleh instruktur pada intinya sama juga, cuma namanya saja yang beda (memakai bhs Inggris—red). Disini juga kami juga telah mendapat latihan seperti itu, bahkan juga telah lebih jauh, ” tutur Subiyanto.

Namun, mereka berdua mengaku kalau kursus ini sangat terkesan serta istimewa, terlebih dalam soal persahabatan antarbangsa serta antarnegara.

“Jadi, pada dasarnya, tak ada yang baru dalam jumlah latihan serta kekuatan, walau demikian faedah yang begitu bernilai dalam latihan Rimpac ini yaitu bagaimana kita merajut jalinan dengan negara-negara lain. Jadi, arti dari atasan-atasan kami kirim kami kesana supaya dapat menyamai persepsi serta mempererat jalinan antarnegara tadi. Dan saya katakan kalau kursus ini begitu istimewa, lantaran kami dapat bersahabat dengan tentara dari negara lain, ” papar Pane.

Tetaplah Beribadah Puasa

Yang menarik dalam kursus Rimpac 2014 lantas dikerjakan dalam nuansa bln. puasa untuk yang beragama Islam. Hingga untuk yang menggerakkan beribadah puasa bakal jadi masalah sepanjang kursus.

Namun, hal semacam itu tak berlaku untuk anggota Denjaka. Mereka tetaplah dengan semangat ikuti jumlah latihan serta jadi contoh untuk tentara negara lain.

“Ini yang mereka heran, terutama US Marine. Mereka bila latihan tentu bawa minum satu orang botol besar. Mereka begitu kaget lihat kita yang berpuasa namun tetaplah menggerakkan jumlah latihan yang sama, ” ungkap Pane dengan penuh semangat.

Lantaran kekuatan serta ketangguhannya, Marinir Indonesia sering memperoleh pujian serta rasa mengagumi akan dari tentara negara lain. Ini juga disadari waktu selesainya kursus, tenda Marinir Indonesia banyak dikunjungi kontingen negara lain.

“Yang tentu mereka begitu mengagumi akan dengan kita. Tampak waktu selesainya kursus, tenda Indonesia paling banyak dikunjungi oleh kontingen dari negara lain, ” kenang Pane.

Pelatihan Rimpac 2014 diikuti 23 negara, serta untuk Marinir, dipusatkan di Kaniohe Bay (Marine Corps Base Hawaii).

sumber: http://www.beritaislam24h.com/2016/05/pasukan-elit-terbaik-dunia-denjaka.html