SEMPAT DICURIGAI TERORIS, KESABARAN USTADZ INI AKHIRNYA LULUHKAN SUKU PATTAE


ERAN BATU, itulah nama satu dusun yang ada di puncak Gunung Toerang Batu. Dari pusat Kota Polewali Mandar, Sulawesi Barat, diperlukan saat kurang lebih satu jam.

Menuju ke lokasi itu, bila memakai mobil dibutuhkan ketrampilan mengemudi yang handal, sebab jalannya cuma dapat satu mobil itu juga cocok dengan posisi ban mobil, hingga meleset sedikit, pastinya mobil akan keluar jalur.

Akan tetapi, hal semacam itu bukanlah masalah untuk dai pedalaman ustadz Taufik Malik (31) yang tiga kali dalam sepekan hadir menjumpai 80 KK di dusun yang ada di Desa Batetangnga Kecamatan Binuang.

Suami dari Mukarromah itu menyampaikan kalau orang-orang pelosok desa begitu ketertarikan dengan seruan dakwah.

“Mendapatkan tugas berdakwah di desa terpencil itu memanglah tak gampang, terlebih menangani keadaan alam, baik berbentuk jalan, jarak serta kesehatan. Pernah satu saat hujan lebat, itu juga telah diantisipasi dengan saya memakai sepatu boot. Lantaran tak gunakan jas hujan saya putuskan meneduh dibawah pohon. Namun, reda juga tak mudah, saya harus mengalahkan dalamnya lumpur yang jadikan nada kenalpot meraung-raung ditengah hutan, disini lelahnya, ” ucapnya, seperti ditulis Hidayatullah, Ahad (29/5/2016).

“Tetapi, orang-orang pedesaan sejauh yang saya alami mempunyai ketertarikan tinggi pada dakwah, sehingga lelah itu mendapat penawarny, " katanya.

Hal semacam itu ditandai dengan makin banyak antuasiasme warga dalam terima seruan dakwah, sampai orangtua anak-anak juga tertarik untuk turut belajar.

 " Dahulu cuma anak-anaknya yang belajar mengaji. Namun hari bertukar, bln. berlalu serta th. bergulir, ibu-ibu serta bapak-bapaknya juga tertarik untuk belajar Al-Qur’an, ” ujarnya lagi.

Nalar Kritis

Meskipun di ujung jalan atau tepatnya di kaki gunung, orang-orang yang sebagian besar berkebun kakao itu begitu gawat dalam terima dakwah. Awal Taufik Malik berkunjung ke desa yang dihuni Suku Pattae itu sekitaran tiga bln. silam ia dihujani bermacam pertanyaan.

Pertama datang, dia di tanya beberapa macam. Benarkah dianya membawa dakwah Islam atau jadi ingin menghasut warga jadi teroris, radikalis, serta jadikan anak-anak mereka mudah memusuhi sesama Islam?

Mujur bapak tiga anak ini dapat berlapang dada. Secara perlahan-lahan tetapi tentu, Taufik tunjukkan pada warga kalau dianya cuma menginginkan menghantar hidayah jadikan warga dapat serta cinta membaca Al-Qur’an.

“Waktu itu saya jawab, saya hanya ingin mengabdikan diri serta usia saya untuk mengajar ngaji saja, siapa tau anak-anak dari ibu ayah sekalian dapat jadi orang yang dapat serta cinta membaca Al-Qur’an. Bila memanglah Allah bukakan hati kita, insya Allah kita dapat bersaudara dalam dakwah initi kisahnya, ” kisahnya.

Rupanya Allah menjawab kemauan Taufik Malik itu. Warga yang semula begitu berprasangka buruk perlahan lihat ketulusan pria lulusan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Luqman Hakim Surabaya itu. Tidaklah terlalu lama, warga meyakini Taufik sepenuh hati serta saat ini dakwah di dusun itu semakin hidup serta semarak.

Mengajar Mengaji dan Dapat Baca Tulis

Mengingat orang-orang setempat masihlah memakai bhs Pattae dalam kesehariannya, beberapa warga yang telah dewasa alami masalah dalam soal baca catat latin.

“Tapi bila mengaji dapat pak, ” ungkap Amdan (31) bertindak sebagai kepala dusun.

“Makanya kita mengharapkan kelak majelis taklim ini tak saja mengajarkan Al-Qur’an, namun ada juga penambahan pelajaran membaca serta menulis, agar warga makin pintar, ” harapnya.

Menanggapi keinginan warga yang sekian itu, Taufik merasa lebih ditantang. Ia berdoa, “Ya Allah berikan hamba kemampuan, sebab mengajarkan Qur’an saja telah perlu perjuangan, terlebih lebih pelajaran, sedang saya sendirian. "

Tetapi, lantaran memanglah ketertarikan warga cukup tinggi, tiap-tiap datang ke masjid pria asli Tinambung Polman itu sampai saat ini belum bsia penuhi keinginan warga.
Mesti Sabar

Juga sekian tantangan lain ada, yaitu adab dalam pengajian. Warga yang memanglah repot berkebun ditambah suhu yang cukup sejuk jadikan beberapa salah satunya malas bertukar baju.

“Jadi, bila pengajian mulai jam 9 pagi, ada warga yang meluangkan diri ke kebun. Selalu lantaran takut ketinggalan pengajian, ada yang segera ke masjid dengan celana sejengkal dibawah lutut serta memakai kaos saja. Itu telah umum, kita mesti sabar. Sebab bila tak, bisa lari mereka, ” katanya.

Tetapi saat ini Taufik tak sendirian, Instansi Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (BMH) ada mensupport gerakan dakwahnya, hingga saat ini tantangan dari segi operasional sedikit terobati.

“Alhamdulillah saat ini ada BMH mendukung, terutama gagasannya dusun ini bakal jadikan proses Program Kampung Barokah Mandiri oleh BMH. ”

Ia berharap semoga warga bisa shalat lima waktu berjama’ah, masjid ramai dengan aktivitas belajar serta kerukunan dan kebersamaan dapat makin dikuatkan.

“Semoga Allah percayakan hidayah-Nya bersarang dalam dada warga Desa Batetangga semuanya, ” ujarnya.

sumber: http://www.beritaislam24h.com/2016/05/sempat-dicurigai-teroris-kesabaran.html
SEMPAT DICURIGAI TERORIS, KESABARAN USTADZ INI AKHIRNYA LULUHKAN SUKU PATTAE SEMPAT DICURIGAI TERORIS, KESABARAN USTADZ INI AKHIRNYA LULUHKAN SUKU PATTAE Reviewed by Unknown on 16.12 Rating: 5