SUBHANALLAH....!!! Cara Cerdik Cucu Rasulullah Menasihati Orang Tua


Sayidina Hasan dan Sayidina Husain satu saat lihat seorang tengah berwudhu. Sayangnya, langkah wudhu orang itu tidak sempurna, tidak sesuai dengan tuntunan agama.

Ke dua cucu baginda Nabi SAW yang tengah beranjak remaja itu juga memikirkan mengenai langkah mengoreksinya dengan cara bijak. Mereka tidak menginginkan menyinggung serta berharap pesan nasehatnya bisa di terima dengan lapang dada.

Salah seseorang dari keduanya pada akhirnya menyampaikan pada orang itu, ”Wahai paman, saya serta saudara saya beda pendapat mengenai siapa diantara kami yang paling benar serta bagus langkah wudhunya. Kami minta tolong paman untuk menilainya kami, siapa yang terbaik wudhunya! ”

Orang itu sepakat. Hasan serta Husain lalu berwudhu sesaat ia memerhatikan satu persatu dengan cermat, dibarengi rasa mengagumi akan bakal langkah wudhu dua anak dimaksud. Waktu itu, ia mujur lantaran memperoleh pelajaran praktek dari ke dua anak itu. Pelan-pelan kesadarannya tumbuh kalau ia sudah lakukan kekeliruan.

Sesudah Hasan serta Husain usai “lomba berwudhu” tiba waktunya untuk memastikan pemenangnya. ”Wudhu kalian berdua begitu istimewa, ” kata orang itu sambil tersenyum seolah mengucapkan terima kasih.

Tidak ada pemenangnya. Memanglah tujuannya bukanlah untuk mencari pemenang.

Apa pun situasinya, nasihat-menasihati adalah prinsip esensial dalam Agama. Sayangnya prinsip ini makin luntur, lantaran beberapa orang yang “berat” menasihati orang lain serta banyak juga orang yang terasa “berat” untuk terima nasehat.

Tampaknya, diperlukan strategi yang pas untuk mengemukakan nasehat, serta tak mesti senantiasa disibakkan dengan cara tersurat, seperti yang dikerjakan dua pemuda ahli surga tadi. Formatnya mungkin tak menasihati meskipun dengan cara tersirat kandungannya merupakan nasihat.

Saya teringat waktu belajar di satu diantara madrasah ibtidaiyah di Jakarta. Waktu itu saya belum tahu mengapa setiap bakal pulang sekolah guru-guru kami memohon semuanya siswa menutup pelajaran dengan membaca surat “Al-Ashr”.

Rupanya beberapa sahabat Rasul SAW, tabiin dan generasi sesudahnya memiliki kebiasaan mengakhiri majelis atau pertemuan mereka dengan membaca surat itu.

Surat al-Ashr yang berisikan deklarasi kerugian manusia, kecuali mereka yang beriman, melakukan amal saleh, sama sama nasihat-menasihati dalam kebenaran serta saling nasehat-menasihati dalam kesabaran.

sumber: http://www.suaranetizen.com/2016/05/cara-cerdik-cucu-rasulullah-menasihati.html
SUBHANALLAH....!!! Cara Cerdik Cucu Rasulullah Menasihati Orang Tua SUBHANALLAH....!!! Cara Cerdik Cucu Rasulullah Menasihati Orang Tua Reviewed by Unknown on 01.04 Rating: 5