INILAH BATAS LAMA SEORANG SUAMI BERJAUHAN DENGAN ISTRINYA...!!! BANTU BAGIKAN YA... SEMOGA BERMAMFAAT


Dalam Islam, pernikahan tidak hanya pengaturan masalah keuangan dan fisik, namun lebih dari itu adalah kontrak suci, anugerah dari Allah SWT, untuk dapat hidup bahagia, hidup mengasyikkan serta meneruskan garis keturunan.

Maksud utama dari pernikahan dalam Islam yaitu realisasi dari ketenangan serta rahmat pada pasangan. Untuk pencapaian maksud tertinggi ini, Islam mendefinisikan pekerjaan serta hak untuk suami serta istri dengan kandungan tertentu.

Seseorang ulama Muslim terkemuka, Dr Su`aad Salih, profesor Fiqh di Kampus Al-Azhar menyebutkan, kalau batas maksimum suami diperbolehkan untuk ada jauh dari istrinya hanya empat bln., atau enam bln. sesuai sama pandangan beberapa ulama Hanbali. Ini yaitu periode maksimum, intinya untuk para istri bisa bertahan ketika berpisah dari suaminya.

Pada zaman khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu pernah terjadi cerita yang melukiskan derita seseorang istri yang merindukan sentuhan suaminya, sesaat suaminya sedang tak ada di sisinya lantaran tengah mengemban pekerjaan berjihad di medan perang.

Diriwayatkan satu malam Khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu tengah lakukan perjalanan keliling Madinah yang mana hal sekian kerap dikerjakannya sejak ia menjabat khalifah.

Saat melintasi satu tempat tinggal yang terkunci, sekonyong-konyong Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu mendengar seseorang wanita Arab berkata :

Malam semakin larut berselimut gulita
Sudah demikian lama kekasih tidak ada kucumbu
Untuk Allah, seumpamanya bukanlah lantaran mengingat-Mu
Pasti ranjang ini berguncang keras
Tetapi, duhai Rabbi…
Rasa malu sudah menghalangiku
Serta suamiku itu…
Terhormat lagi mulia
Pantang kendaraannya dijamah orang

Setelah itu perempuan itu menghela nafas dalam-dalam seraya berkata “Alangkah sepinya, begitu lama suamiku meninggalkan diriku…”

Umar juga terpaku mendengar tuturan wanita itu lalu ia bergumam “Semoga Allah merahmatimu. ”

Lantas esok harinya Umar membawakan baju serta sejumlah duit untuk wanita itu. Lantas ia mencari tahu tentang suami wanita itu. Menurut info yang diterimanya, suami wanita itu tengah berjihad fi sabilillah di medan perang, Umar juga menulis surat pada suami wanita itu serta menyuruhnya pulang.

Selanjutnya Umar mendatangi putrinya Hafshah serta bertanya “Wahai putriku, berapakah lamakah seseorang wanita tahan berpisah dengan suaminya? ”

“Subhaanallah! Orang seperti engkau bertanya kepada anak sepertiku tentang permasalahan seperti ini? ” jawab Hafshah.

“Kalau bukanlah lantaran saya menginginkan menangani masalah golongan muslimin saya akan tidak ajukan pertanyaan padamu, ” kata Umar.

Lantas Hafshah menjawab, “Bisa satu bulan, dua bln. atau tiga bln.. Sesudah empat bln. ia akan tidak dapat lagi bersabar. Kisah lain menyebutkan “Lima bln., enam bln.. ”

Jadi mulai sejak waktu itu, khalifah Umar bin Khatthab Radhiyallaahu ‘Anhu mengambil keputusan periode saat itu sebagai ukuran lamanya pengiriman pasukan ke medan perang. (Manaqib Umar Bin Khatthab karya Ibnul Jauzi).

Tetapi butuh dicatat, bila seseorang istri sepakat untuk memberi hak ini kian lebih periode itu, jadi itu yaitu sah serta tak ada yang salah dalam soal ini.

Diluar itu, Mufti Ibrahim Desai memberikan, “Seseorang yang telah menikah serta tinggal jauh dari istrinya untuk periode apa pun yang disetujui berbarengan. Tetapi, bila istri tak suka suaminya itu tinggal jauh, jadi suami mesti berjumpa istrinya setidaknya sekali setiap empat bulan. ”

sumber: http://www.pusatmediaviral.com/2016/06/inilah-batas-lama-seorang-suami.html
INILAH BATAS LAMA SEORANG SUAMI BERJAUHAN DENGAN ISTRINYA...!!! BANTU BAGIKAN YA... SEMOGA BERMAMFAAT INILAH BATAS LAMA SEORANG SUAMI BERJAUHAN DENGAN ISTRINYA...!!! BANTU BAGIKAN YA... SEMOGA BERMAMFAAT Reviewed by Unknown on 20.20 Rating: 5