UNTUK PARA ISTRI BACALAH KISAH MENGHARUKAN INI...!!!! Gaji Terakhir Abdullah Untuk Sang Istri, Luangkan 2 Menit Untuk Baca !! Sunguh mengejutkan |BANTU SHARE YA

Abdullah (39 Th.) Pekerja Konstruksi yang datang dari Jawa Tengah dan bekerja di PT Takanaka Cikarang. Mulai sejak berbagai kesempatan ini Buruh Perusahaan Konstruksi ini mengeluh sakit terhadap kawan-kawannya, Menurut kawannya istrinya rutin menelpon dengan suara kasar walau sebenarnya Abdullah seseorang suami yang lembut terhadap istrinya, Abdullah pulang satu bulan sekali demi berhemat.

Pagi ini, Abdullah mengeluh sakit kepala dan panas dingin, rutin memegang kepalanya. Istrinya tetaplah semakin menerus bertanya gaji kapan di transfer tanpa ada peduli dengan kesehatan Abdullah yang terkadang makan dan minumnya tak jelas di lokasi Industri.

Abdullah sudah ingin diantar sama kawan-kawannya tetapi Abdullah pulang sendiri sekalian ingin ke ATM buat transfer gaji semuanya pada istri yang teratur dicintainya. Abdullah tak mementingkan dianya tetapi istri dan anak-anaknya adalah mutlak baginya, cuma sayangnya sang istri tak sempat ingin tau kondisi Sang Suami.

Gaji Terakhir. Mungkin saja inilah yang bisa disebutkan untuk Abdullah, Dari Lokasi kerja menuju ATM Rumah Sakit Permata Keluarga, Berseragam Lengkap Perusahaanya. Seusai mentransfer semuanya gajinya Abdullah terkapar dijalan raya dengan ot4k berceceran sebab satu truk melintas dengan cepat. Sang Supir dan Truknya kabur, Jasad berseragam lengkap perusahaan konstruksi tetaplah melekat itu terkapar tak bernyawa. Seolah-olah Abdullah ingin bicara " Istriku Sayang, Ini Gaji Mas yang terakhir, Titip anak-anak, Mas kuat di sini " (Walau sebenarnya Abdullah jarang makan menurut rekan kerjanya), Andullah teratur berhemat untuk istri dan anak-anaknya.

Innalillahi wa inna ilaihiroji'un
 (1 Jam Saya Dilapangan menolong Security menepikan kendaraan yang melalui, Sembari mengumpulkan informasi mengenai Abdullah ini)

Ada yang dapat mengambil pesan hikmah dari cerita Abdullah lewat cara keseluruhan?
Silahkan Di Kolom Komentar.

Saya terenyuh dengan Cerita Buruh ini, Alangkah perjuangannya mengnasibi kekuarga walau tdk dihargai istrinya tak menyurutkan langkahnya untuk makin memtersanjungkan mereka yang hanya bisa ditemuinya 1x dalam satu bulan dengan kata lain bahkan 1x dalam 2 bln..

Masihkah para istri tak menjunjung suaminya? Ingat! Saat Seorang Pria memutuskan menikah jadi itu adalah keputusan terbesar dalam nasibnya dan itu tandanya dirinya siap bertanggungjawab dengan keputusannya itu. Dan dianya itu adalah Abdullah.
Masya Allah......

Sumber : 9liputan. com